Hey sobat Candra.. ketemu lagi di
rubrik sport.. sebelumya crew candra mengucapkan minal aidzin wal faidzin mohon
maaf lahir & batin J dr pd panjang
lebar, ntar jadinya luas dund :D langsung simak aja yess.. chek this
out>>
Kisruh perihal sepak bola Indonesia sepertinya
masih belum akan berakhir. Masalah dualisme liga hingga dualisme yg ada ditubuh
PSSI sendiri selaku federasi tertinggi sampai saat ini juga semakin bertambah
luas . Dualisme kompetisi antara Liga Super
Indonesia (ISL) dan Liga Primer Indonesia (IPL) belum mungkin disatukan di
musim 2012/13. Terlebih, Joint Committee sebuah badan yg ditunjuk oleh AFC untuk
merumuskan penyatuan belum bekerja secara maksimal.
PSSI tetap ada
2. PSSI dari KPSI versi KLB & PSSI dibawah pimpinan Djohar Arifin. Beberapa
bulan terakhir PSSI Djohar Arifin sering mengadakan event & mengundang klub
hingga bintang sepak bola dunia dari luar negeri. Banyak kalangan yg
beranggapan jika langkah tersebut tidak berdampak postiv untuk sepak bola
indonesia, melainkan hanya sebuah pencitraan semata & hanya bertujuan untuk
menarik simpati masyarakat Indonesia.
Bagaimana
tidak.. Apalah artinya mengeluarkan dana Triliunan rupiah untuk mengadakan
‘exhibition match’ dengan klub dunia macam Inter Milan, jika pemain dari
Indonesia sendiri yg ditampilkan bukan pemain terbaik, karena pemilihan pemain
masih diskriminasi oleh rezim Djohar Arifin. Hasilnyapun bisa ditebak, Skuad
Indonesia babak belur dihadapan tim tamu. Bukan pengalaman atau kebanggaan yg
didapatkan, namun keterpurukan & rasa miris dengan rasa malu melihat sepak
bola indonesia yg semakin terbenam. Menghaburkan uang secara percuma &
sia-sia tak ada guna.
Imbas dari 2 kepengurusan PSSI ini
menimbulkan dampak yg cukup mendalam. Masih terbesit diingatan kita saat Timnas
Indonesia di libas 10-0 oleh Bahrain. Sebuah rekor kekalahan dunia di era sepak
bola modern. Terhenyut di hati kita sebagai masyarakat & suporter Indonesia
melihat Timnas kita ‘dihajar’ hingga KO.
Bukan hanya itu, Timnas Indonesia cetak rekor Ranking FIFA Terendah. Posisi
Indonesia di ranking FIFA turun drastis sehingga kini menduduki posisi ke-159,
terburuk sepanjang sejarah. Yg tak kalah miris adalah saat Timnas
Indonesia di cukur gundul 5-0 ole mAlaysia sang musuh bubuyutan di Stadion
Utama Gelora Bung Karno dalam laga uji coba tertutup yg kala itu PSSI Djohar
masih tetap tidak menurunkan pemain secara adil alias diskriminasi dalam
pemilihan..
Belum
selesai.. Yg lebih mencengangkan lagi, PSSI yg satunya, PSSI-KPSI versi KLB yg
dipimpin La Nyalla akan membentuk Timnas versinya sendiri untuk tampil di ajang
Piala AFF 2012 sebuah kejuaraan sepakbola Asean . Bayangan akan adanya 2 Timnas
nampaknya bukan hal yg mustahil, sebuah ‘petir di siang bolong’ tersebut datang
semakin nyata mereka. Jika nanti benar-benar terjadi dualisme sang Garuda,
Timnas Indonesia ada 2, Apa kata dunia..???
Sampai kapan sepak bola Indonesia akan
diperkeruh oleh kepentingan kelompok & saling menjatuhkan antar sodara
setanah air? Lebih dari 1 tahun konflik yg terjadi namun sepak bola Indonesia
masih jauh dari kata bersatu dari kedua kubu. Ingat, sepak Bola bisa menjadi
alat pemersatu bangsa…
Sepak Bola Bukanlah Ajang Poitik..
1998 terjadi moneter ekonomi, kini
2011-2012 terjadi moneter sepak bola | Terpeca belahnya semua pilar penting
sepak bola..
**by: Vikri Firman Chmelo, bukan mukidi
yes J
Thanks for reading~
*****
Untuk Majalah Candrar (Majalah Sekolah)_ make on middle august..
Untuk Majalah Candrar (Majalah Sekolah)_ make on middle august..