Gegap gempita Piala AFF 2010 telah usai, yang menempatkan Timnas Indonesia sebagai runner up. Penampilan Timnas Indonesia terlihat “Beda” hingga membuat antusiasme dari suporter yang luar biasa, seluruh suportet bertumpah ruah memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno meninggalkan permusuhan, perselisihan, & perbedaan untuk mendukung satu nama yaitu Indonesia!!!
INILAH ALASAN YANG MEMBUAT TIMNAS TAMPIL “BEDA”
1. NAMA BESAR TAK JADI JAMINAN
Salah satu kelemahan timnas Indonesia di masa lalu, adalah dalam hal pemilihan pemain. Pemain timnas seolah-olah ‘itu-itu saja’ dan tidak memperhatikan performa permainan sebagai acuan utama pemilihan skuad. Hal ini berdampak tidak sehat karena menimbulkan anggapan bahwa posisi di timnas hanya dimiliki pemain-pemain tertentu yang memiliki nama besar.
Dalam masa kepelatihan Alfred Riedl (pelatih Timnas), hal ini berubah total. Pemilihan pemain lebih fair dan siapapun mendapat kesempatan untuk bisa membela merah putih. Para pemain pun berlomba-lomba untuk unjuk kemampuan dan ini adalah hal yang positif bagi timnas.
Jangan heran jika di piala AFF ini nama-nama besar seperti Charis Yulianto, Ponaryo Astaman, dan Ismed Sofyan harus rela posisinya sebagai ‘langganan’ timnas harus diganti pemain lain yang memang lebih siap. Ikon timnas seperti Bambang Pamungkas, walaupun tetap masuk tim, pun harus rela hanya duduk di bangku cadangan.
2. PERCAYA PEMAIN MUDA
Suatu hal yang jarang terjadi di timnas Indonesia, yakni adanya wajah-wajah muda yang mengisi posisi di timnas Indonesia.
Di masa lalu, pemain dibiarkan mencari pengalaman di klub sampai ia benar-benar matang dan baru bisa dipercaya mengisi posisi di timnas Indonesia ketika usia nya di puncak karier.
Riedl mengubah paradigma ini dan memberikan kepercayaan kepada pemain muda yang memang berkualitas dan pantas mengenakan kostum timnas. Ia membiarkan pemain-pemain muda ini mencari pengalaman justru di level timnas. Hal ini akan berdampak bagi masa depan sepakbola Indonesia karena jika ini dipertahankan, proses regenerasi pemain Indonesia di masa yang akan datang tidak akan menemui hambatan berarti.
Di piala AFF kali ini, tentu menyenangkan melihat pemain-pemain muda bertalenta tinggi sepeti Oktovianus Maniani, Ahmad Bustomi, Irfan Bachdim, Yongki Aribowo dan banyak lagi mendapat kesempatan untuk berkembang di timnas.
3. DISIPLIN & TANPA KOMPROMI
Hal satu ini kurang dimiliki pelatih-pelatih terdahulu timnas Indonesia. Pelatih kadang tunduk pada pemain nya sendiri sehingga pemain bertindak seenaknya.
Disini Riedl membuat satu keputusan penting yakni mencoret nama‘’Bintang”Boaz Salossa , yang indisipliner dalam latihan, tak peduli meskipun Boaz adalah pemain besar.
Riedl tidak ingin di dalam tim terdapat kecemburuan terhadap pemain lain yang bertindak tidak disiplin. Ini point bagus yang harus bisa dipertahankan pelatih-pelatih timnas selanjutnya.
4. PEMAHAMAN SEPAK BOLA ASEAN YANG BAIK
Alfred Riedl sebelum melatih Indonesia telah lama berkecimpung melatih tim-tim di ASEAN seperti Vietnam dan Laos. Prestasinya pun cemerlang dengan membawa Vietnam ke perempatfinal piala Asia 2007 dan Laos ke semifinal SEA GAMES 2009.
Keduanya merupakan pencapaian pertama kalinya bagi negara tersebut. Pengetahuannya tentang sepakbola ASEAN pastinya sudah sangat baik dan ini sangat membantu dalam merancang taktik timnas melawan lawan-lawan di ASEAN, dia juga pernah melatih timnas Austria.
Alfred Riedl ketika menjadi pemain berposisi sebagai striker pernah memperkuat Standard Liege & Timnas Austria
5. PENGARUH PEMAIN KETURUNAN & NATURALISASI
Pasukan Alfred Riedl kini ada muka baru, Hadirnya Irfan Haarys Bachdim dan Cristian Gonzales membuat permainan Timnas Indonesia lebih berwarna & lebih baik. Irfan Bachdim adalah pemain keturunan Indonesia-Belanda & Bukan Naturalisasi, Ayahnya yang asli Lawang(Malang) & Ibunya orang Belanda.
Pemain Persema Malang, pernah satu tim dengan bomber Liverpool Ryan Babel juga pemain Timnas Belanda Van Der Wiel ketika di Ajax Amsterdam dan kenyang pengalaman bermain sepakbola di Belanda sempat bermain di FC Utrecht.
Permainan Irfan Bachdim , bahkan sempat membuat fenomena tersendiri di media & di kalangan remaja perempuan menjadi tren tersendiri. di Twitter, nama pemain Irfan Bachdim sempat menjadi Trending Topic yang dibicarakan oleh orang-orang seantero Indonesia bahkan dunia.
Dalam Twitter Irfan Bachdim, per tanggal 15/12 Twitter Irfan yang mempunyai Followers 204.692 mengalahkan pemain Bintang Dunia seperti Xabi Alonso(Real Madrid/Spain) & Ryan Babel(Liverpool/Netherland) yang ”Cuma” 184.884 & 107,439 Followers.
Begitu juga dengan Cristian Gonzales mendapatkan paspor Indonesia setelah delapan tahun bermukim di Indonesia. Pria asal Uruguay ini juga mampu menunjukkan prestasi dengan menjadi pencetak gol terbanyak selama 7 kali di pentas Liga Indonesia.
Sempat diragukan kemampuannya oleh sebab umur yang sudah terlampau tua , kini menjawabnya dengan gol-gol yang ia buat ke gawang lawan Timnas Indonesia.
Nama Cristian Gonzales kini mencatatkan dirinya kedalam sejarah persepakbolaan Indonesia sebagai pemain Naturalisasi pertama PSSI. Pengorbanan pemain yang lahir di Montevideo, Uruguay ini tak kalah luar biasa dengan Irfan Bachdim, bahkan El Loco harus rela tidak pulang kampung selama 6 tahun berturut-turut, hal ini dilakukan semata-mata karena kecintaanya pada Indonesia.
0 komentar:
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Post a Comment